Saban hari...
hanya melakar sepi
sepi rindu jiwa sang ibu
menanti hari-hari berlalu
bagai pungguk
menanti bulan datang bertamu
Saban hari...
hanya melakar harapan
moga esok tiada kesakitan menusuk
hanya melakar sepi
sepi rindu jiwa sang ibu
menanti hari-hari berlalu
bagai pungguk
menanti bulan datang bertamu
Saban hari...
hanya melakar harapan
moga esok tiada kesakitan menusuk
bagai anak kecil menanti peluang
menunding pelangi petang lewat hujan
Saban hari...
hanya melakar impian
agar hari ini sang suami menjejaki daun pintu
bagai bidadari menanti dewa hati
memaut erat kasih yang terikat
Saban hari...
hanya melakar mimpi
menggapai mesra suara sang kekasih
bagai desis terjunan air di kali
meresap jauh menyentuh nurani
Saban hari...
daku hanya mampu...
melakar sepi...
melakar harapan...
melakar impian...
melakar mimpi...
bagai pungguk...
bagai anak kecil...
bagai bidadari...
bagai desis air terjunan...
nan menanti bulan...
nan menunding pelangi...
nan memaut erat kasih...
nan meresap jauh...
Saban hari juga...
sepi tiada menemukan tepian
harapan tiada menemukan kejayaan
impian tiada menemukan keasyikan
mimpi tiada menemukan kenyataan.
Saban hari
tewaslah aku...
dalam mengejar
................tepian
................kejayaan
................keasyikan
................dan
................kenyataan
cacti5000
21.51
9 April 2009
Tiada ulasan:
Catat Ulasan